Dinas Pertanian dan Kehutanan Provinsi DKI Jakarta tengah mengembangkan Rasijalijo. Bahan makanan yang terbuat dari campuran ampas tapioka (singkong), jagung, kedelai dan kacang hijau itu dapat dimakan untuk mengganti beras dari padi.
"Rasijalijo ini akan dikembangkan menjadi makanan pokok pengganti beras dalam beberapa tahun kedepan," ujar Kepala Sub Dinas Mutu dan Pengelolaan, Wahyu Wikawati pada Tempo Senin (17/12).
Rasijalijo yang merupakan singkatan dari beras dari singkong, jagung, kedelai dan kacang hijau itu diteliti sebagai pengganti beras dalam upaya menghadapi perubahan iklim yang sedang terjadi. Perubahan iklim yang terjadi memberikan dampak yang sigifikan di sektor pertanian, "Karenanya, kami berupaya mengembangkan bahan makanan baru pengganti beras," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, rasijalijo terdiri atas campuran 85 persen ampas tapioka dan 15 persen jagung, kedelai dan kacang hijau yang digiling hingga halus. "Rasijalijo memiliki protein yang lebih tinggi dari beras dan dapat membantu pengobatan penderita autisme," ujarnya.
Saat ini, kata dia, Dinas sedang mengembangkan penelitian ke jangka waktu kadaluarsa Rasijalijo, sebelum pengganti beras itu dilepas di lapangan. Dinas Pertanian sempat melakukan survey melalui pemberian bubur Rasijalijo kepada pengunjung posyandu di bilangan Mampang, Jakarta Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar